REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat belajar membaca Al-Quran Braille dari penyandang tuna netra bisa terhitung tinggi, RABA menampung 100 murid didik penyandang tuna netra dari lima kelompok yang berasal dari bebagai wilayah seperti Tangerang, Jakarta Utara, Cipinang, Kebon Jeruk, Pondok Cabe dan sebagian wilayah Jabodetabek lainnya .
Namun, bukanlah hal mudah untuk bisa mengadakan kegiatan belajar membaca Al-Quran bagi tuna netra secara cuma-cuma. Permasalahan keterbatasan dana memaksa RABA harus membatasi jumlah kuota penyandang tuna netra yang ingin belajar membaca Al-Quran dan bergantung dari dana donasi para donatur.
Selain itu, belum banyak pihak baik dari pemerintah maupun swasta yang peduli terhadap pendidikan agama bagi para penyandang tunanetra. Mengingat, harga Al-Quran braille cukup mahal. Satu set Alquran braille yang berisi 30 juz bisa mencapai Rp 1,6 juta-Rp 1,8 juta. “Disini kita hanya baru memiliki dua Al-Quran Braille yang lengkap dari juz 1 hingga 30, karena itu kita menghimbau bagi para peserta pengajian untuk memiliki sendiri Al-Quran Braille tersebut ,” ujar Jeni salah satu relawan RABA.