Rabu 07 Mar 2018 22:54 WIB

Warisan Budaya Gong Pancasan (2)

Harga gong yang dihasilkan mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

Rep: Prayogi/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Beberapa pekerja di sini merupakan keturunan dari pengrajin dan penempa gong di tempat yang sama dari generasi pertama. (FOTO : Prayogi/Republika)

Gong berbagai ukuran buatan Gong Factory Pancasan. Untuk gong ukuran kecil bisa diproduksi beberapa buah sekaligus dalam sehari. (FOTO : Prayogi/Republika)

Gong buatan Gong Factory Pancasan diukur diameternya. Untuk gong ukuran kecil bisa diproduksi beberapa buah sekaligus dalam sehari. (FOTO : Prayogi/Republika)

Sentuhan perkakas modern tidak terhindarkan, namun hanya sebatas mempercantik tampilan estetika gong. (FOTO : Prayogi/Republika)

Pengrajin gong mberikan sentuhan akhir pada gong yang diproduksi. (FOTO : Prayogi/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penempaan secara  tradisional ini terbuktu efektif dalam menghasilkan instrumen dengan nada yang tepat. Diperlukan keahlian tersendiri yang memadukan kemampuan teknis serta jiwa seni yang tinggi untuk menghasilkan alat musik yang bernada tepat.

Dalam sehari mereka mampu membuat  dua gong kecil sedangkan untuk gong besar atau sedang dapat diselesaikan 3-4 hari. Harga gong yang dihasilkan mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Pesanan gong memang paling banyak datang dari wilayah Indonesia, beberapa pesanan luar negeri seperti Amerika Serikat dan Eropa juga sering datang.

Sejarah panjang pengrajin gong Pancasan ini patut menjadi perhatian pemerintah. Dengan sentuhan dan bantuan stakeholder bengkel ini bisa menjadi destinasi wisata lokal yang menarik.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement