Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Peserta unjuk rasa membawa poster bertuliskan hapus hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Peserta unjuk rasa membawa poster bertuliskan penolakan hukuman mati terhadap buruh migran di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migran Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Perwakilan dari migrant care melakukan orasi tentang penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis buruh yang tergabung dalam Migrant Care menggelar aksi menolak hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3).
Aktivis buruh menggelar aksi terkait eksekusi mati terhadap Zaini Misrin, buruh migran asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada perwakilan Indonesia.