Selasa 20 Mar 2018 12:40 WIB

Tolak Hukuman Mati, Aktivis Buruh Demo Kedubes Arab Saudi

Aksi digelar terkait eksekusi hukuman mati terhadap seorang TKI di Arab Saudi..

Red: Mohamad Amin Madani

Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Peserta unjuk rasa membawa poster bertuliskan hapus hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Peserta unjuk rasa membawa poster bertuliskan penolakan hukuman mati terhadap buruh migran di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Poster bertuliskan penolakan dan selamatkan buruh migran Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

Perwakilan dari migrant care melakukan orasi tentang penolakan dan selamatkan buruh migrant Indonesia dari hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis buruh yang tergabung dalam Migrant Care menggelar aksi menolak hukuman mati di depan kantor Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Jakarta, Selasa (20/3).

Aktivis buruh menggelar aksi terkait eksekusi mati terhadap Zaini Misrin, buruh migran asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur yang tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada perwakilan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement