Rabu 21 Mar 2018 22:31 WIB

Rumah Tidak Layak Huni di Bogor

Jumlah rumah tidak layak huni ini bisa mencapai ribuan rumah di salah satu kabupaten .

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Ani (57) saat berbincang bersama tetangga di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat akan memasak di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat merapihkan jemuran di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat merapihkan jemuran di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pakaian yang dijemur di kediaman Ani (57) di Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat akan memasak di dapur kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat merapihkan jemuran di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Ani (57) saat akan memasak di kediamannya Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah tidak layak huni (rutilahu) di beberapa kota kabupaten di Jawa Barat  menjadi salah satu isu yang muncul dalam kampanye peserta pilkada Jabar.  Entah hanya sebagai wacana politik atau mencari simpatik, nyatanya jumlah rumah tidak layak huni ini bisa mencapai ribuan rumah di salah satu kabupaten saja. 

 

Jumlah ini akan menjadi berlipat jika jumlah rutilahu di beberapa kota dan kabupaten lain di Jawa Barat dijumlahkan. Seperti halnya Ani (57)  warga Kampung Tajur Tapos, Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/3).

 

Kediaman yang sudah dihuninya selama 23 tahun tersebut kini sudah sangat memprihatinkan dengan dinding anyaman bambu serta atap yang bolong dan hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. 

 

Ani menjadi potret suram warga di Jawa Barat. Ketika warganya berjuang untuk dapat hidup di tempat rumah yang layak, beberapa kasus penggelapan dana bantuan rutilahu malah terjadi di beberapa tempat.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement