Kamis 12 Jul 2018 23:17 WIB

Antisipasi Pemprov DKI Hadapi Krisis Lahan Pemakaman

.

Rep: Mahmud Muhyidin/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Pekerja membersihkan rumput di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Warga berziarah ke tempat makam keluarganya di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Warga berziarah ke tempat makam keluarganya di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pekerja membersihkan rumput di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pekerja membersihkan rumput di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pekerja melintas saat membersihkan makam di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

Pekerja menyiram makam milik warga di Tempat Pemakaman Umum Karet, Jakarta, Kamis (12/7). (FOTO : Republika/Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta akan menghadapi krisis lahan pemakaman dalam 1-2 tahun mendatang. Pemakaman yang masih ada sekarang terasa semakin sempit dan tidak akan mampu menampung penguburan jenazah yang mencapai 100 jenazah setiap harinya. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut pemprov terus membebaskan lahan di beberapa wilayah sebagai lokasi pemakaman baru. Data Dinas Kehutanan DKI Jakarta mencatat dari 611,59 hektar lahan makam yang sudah dibebaskan, 60 persen atau 365,13 hektar yang sudah dipakai, sementara itu lahan yang sudah siap pakai seluas 38,3 hektar dan sisanya 208,16 belum siap pakai.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement