Selasa 17 Jul 2018 23:28 WIB

Lintas Ekonomi dan Bisnis

.

Rep: Republika, Antara Foto/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir memberikan sambutan pada acara The 10th Anniversary of Adaro IPO A Dacade of Businnes Transformation di Jakarta, Senin (16/7). (FOTO : Republika/Prayogi)

GM Corcom Alfamart Ivan Hermawan berbincang dengan Bendahara Koperasi Karyawan Republika (Kopmart) Emi Hiyam saat berkunjung ke toko Kopmart Republika di Jakarta, Selasa (17/7). (FOTO : Republika/Melisa Riska Putri)

Pegawai PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) tengah melayani jamaah haji Indonesia yang sedang menukar Saudi Arabian Riyal (SAR) di Embarkasi Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (17/7). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan dr. Anung Sugihantono (ketiga dari dikiri) di dampingi Jason Nash (kiri) dan Yudi Clements (kedua dari kiri) mengoperasikan perangkat cardboard Bayer Mosquito Quest di Jakarta, Seals (17/7). Alat ini adalah asesoris digital yang bertujuan untuk tingkatkan edukasi mengenai Demam Berdarah Dengue kepada anak-anak dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. (FOTO : Dok Bayer)

Karyawan menunjukkan kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) sebelum diproses di unit produksi kartu Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (17/7). Bank Indonesia menargetkan sebanyak 13,3 juta kartu berlogo GPN terdistribusi (FOTO : Sigid Kurniawan/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy menyatakan sudah memenuhi kewajaban memasok kebutuhan batu bara untuk pasar dalam negeri atau domestic market obligation (DMO). Kewajiban DMO ini mencapai 25 persen dari total produksi Adaro.

Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Tohir menjelaskan 25 persen kewajiban DMO yang diatur oleh pemerintah sudah dipatuhi oleh Adaro. 25 persen dari total produksi batu bara Adaro 54 juta ton atau sebesar 13,5 juta ton sudah dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri.

"DMO kan 25 persen, kita sudah penuhi. Produksi kita 54 sampai 56 juta. Nah, 25 persennya untuk domestik," ujar pengusaha yang akrab disapa dengan panggilan Boy ini di Ritz Caltron, Senin (16/7) malam

Sementara itu Alfamart menyiapkan porsi khusus untuk produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya guna mendorong berkembangnya perekonomian masyarakat.

General Manager Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Ivan Hermawan mengatakan, sudah banyak produk UMKM yang  masuk ke Alfamart mulai dari makanan ringan hingga produk fesyen. "Cuma itu dikemas dengan brand Alfamart atau brand mereka sendiri," katanya saat mengunjungi kantor Republika, Selasa (17/7).

sumber : Republika, Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement