Trainer memberi penjelasan kepada siswa saat mengikuti kegiatan belajar di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) PT Petrotekno di Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (23/7). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Pelatihan Profesi. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (ketiga kanan), Kepala SKK Migas Amien Suryanadi melihat kegiatan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) Petrotekno usai peresmian di Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (23/7). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Pelatihan Profesi. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, Kepala SKK Migas Amien Suryanadi (dari kiri) melihat kegiatan Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) Petrotekno usai peresmian di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (23/7). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Trainer memberi penjelasan kepada siswa saat mengikuti kegiatan belajar di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) PT Petrotekno di Teluk Bintuni, Papua Barat, Selasa (23/7). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BINTUNI -- Trainer memberi penjelasan kepada siswa saat mengikuti kegiatan belajar di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB) PT Petrotekno di Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (23/7).
Sebanyak 100 orang mengikuti pelatihan selama tiga bulan, tidak kurang dari 90 persen siswa pelatihan adalah putra daerah Kabupaten Teluk Bintuni.