Kamis 26 Jul 2018 22:07 WIB

Lintas Ekonomi dan Bisnis

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo saat memberikan paparan kinerja BNI Syariah triwulan II-2018 di Jakarta, Kamis (26/7). (FOTO : Republika/Prayogi)

Nelayan pembudidaya karamba ikan kerapu menjaring ikan rucah (Genus: Bentopelagik) untuk pakan kerapu di tepi Pantai Lego, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (26/7). Nelayan pembudidaya ikan kerapu setempat lebih memilih mencari ikan rucah secara mandiri dibandingkan membeli ikan tersebut dari pengepul. (FOTO : Aji Styawan/Antara)

(dari kiri) Presiden Direktur PT. BNP Paribas Invesment Partners (BNP Paribas IP) Vivian Secakusuma,Director Head of Marketing PT. BNP Paribas Invesment Partners Maya Kamdani , Director of Business Development PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit) Muhammad Hanif dan Director of Innovation & Tecnology PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit) Ferry Aprilianto berbincang usai penandatangan kerjasama di Jakarta, Kamis (26/7). (FOTO : Republika/Prayogi)

Pedagang menata ikan dagangannya di Pasar Ikan Desa Gampong Teungoh, Aceh Barat, Aceh, Kamis (26/7). Gelombang tinggi yang terjadi sejak dua pekan terakhir menyebabkan banyak nelayan yang tidak melaut dan mengakibatkan kenaikan harga berbagai jenis ikan laut hingga 80 persen. (FOTO : Syifa Yulinas/Antara)

Chief Executive Officer  Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro (kedua kanan), bersama Head of Retail Products & Segments, Retail Banking, Ruddy Martono  (dari kiri),  Executive Director & Head, Wealth Management, Bambang Simarno  dan Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih saat peluncuran  PremiumFIRST, sebagai sebuah solusi keuangan yang terintegrasi di Jakarta, Kamis (26/7). (FOTO : Aji Styawan/Antara)

Seorang warga melakukan proses pembakaran kayu yang akan dijadikan arang di Binjai, Sumatera Utara, Kamis (26/7). Arang kayu itu dijual dengan harga Rp35 ribu per goni. (FOTO : Septianda Perdana/Antara)

Achmad Zaky, Founder dan CEO Bukalapak (Tengah) berfoto bersama dengan Bayu Syerli (VP of Marketing Bukalapak) dan Ari K. Wibowo (Associate Vice President of Brand Bukalapak) dalam acara konferensi pers Badai Uang Ratusan Miliar. (FOTO : Bukalapak)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - BNI Syariah menargetkan rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 3 persen pada akhir 2018. Per Juni 2018 posisi NPF tercatat sebesar 3,04 persen.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, mengatakan, untuk mencapai target NPF sebesar 3 persen, BNI Syariah menerapkan rangkaian strategi dan action plan dalam menjaga agar NPF tidak di atas 3 persen. BNI Syariah juga mempunyai tim task force khusus yang menangani NPF.

"Bagaimana caranya dengan ekspansi di segmen kami institusi dan government. Kami akan bersinergi lebih baik dengan BNI induk," kata Firman kepada wartawan di acara Paparan Kinerja Kuartal II 2018 di Jakarta, Kamis (26/7). 

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement