Sejumlah anak bernyanyi bersama dengan relawan di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). Sebanyak 2.935 jiwa korban gempa bumi mengungsi di tempat itu dan diperkirakan akan terus bertambah. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)
Sejumlah anak bermain di tenda darurat di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). (FOTO : Zabur Karuru/Antara)
Seorang remaja mengendong balita di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). (FOTO : Zabur Karuru/Antara)
Sejumlah anak bernyanyi bersama dengan relawan di tempat penampungan pengungsi korban gempa bumi di Pemenang, Lombok Utara, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). Sebanyak 2.935 jiwa korban gempa bumi mengungsi di tempat itu dan diperkirakan akan terus bertambah. (FOTO : Zabur Karuru/Antara)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PEMENANG -- Peristiwa gempa Ahad lalu meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak yang selamat dari peristiwa tersebut dihadapkan pada trauma kejiwaan. Diperlukan tindakan menyeluruh dalam penanganan korban dan pengungsi bencana alam seperti gempa ini. Termasuk terapi psikologis terhadap anak-anak korban dan penyintas bencana ini agar terhindar dari trauma kejiwaan.
sumber : Antara