Senin 13 Aug 2018 23:23 WIB

Wanita Bercadar Didenda di Denmark

Undang-undang diskriminatif ini secara resmi diperkenalkan pada awal Agustus 2018..

Rep: Reuters/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Amina, 24, a wearer of the niqab and a member of the group Kvinder I Dialog (Women In Dialogue), uses a camera in Copenhagen, Denmark, (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

Members of the activist group Party Rebels, paste up posters alerting people to an organised protest against the face veil ban in Copenhagen, Denmark, (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

Ayah (L), 37, and Aisha, 18, wearers of the niqab and members of the group Kvinder I Dialog (Women In Dialogue), sit in a shopping center near Copenhagen, Denmark. (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

Natacha, 21, a member of the group Kvinder I Dialog (Women In Dialogue), plays with her one-year-old son Taimullah in a playground in Copenhagen, Denmark, (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

Meryem (2nd R), 20, sits with classmates (L-R) Ahmad, Kasper and Caroline during a supplemental summer class on math B-A level in Aarhus, Denmark. (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

Ayah, 37, a wearer of the niqab and a member of the group Kvinder I Dialog (Women In Dialogue), shops in her local supermarket in Copenhagen, Denmark, (FOTO : Andrew Kelly/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Seorang Muslimah bercadar menjadi orang pertama di Denmark yang didenda karena mengenakan cadar di depan umum. Larangan menggunakan cadar di publik sudah diberlakukan sejak awal Agustus di negara Skandinavia tersebut.

Mereka akan didenda sebesar 160 crown pada pelanggaran pertama dan akan terus meningkat hingga 1000 crown pada pelanggaran keempat. Undang-undang baru telah memprovokasi protes dan kritik dari kelompok-kelompok hak asasi manusia. Undang-undang ini secara resmi diperkenalkan pada hari Rabu (1/8) setelah disahkan di parlemen Denmark awal tahun ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement