REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- “Memang di Sungai Musi ini kapal selalu hilir mudik tanpa ada istirahat Mas, kita sudah biasa lihatnya,” kata Agus, warga sekitar Jembatan Ampera. Sebaliknya, bagi saya warga Jakarta yang sehari-hari melihat kemacetan lalu lintas, pemandangan seperti ini sangat menarik.
Selanjutnya, saya menyusuri bagian kiri menuju Kampung Kapitan yang berada persis di sisi timur Sungai Musi. Tampak dari udara, rumah-rumah warga berimpitan seperti perkampungan metropolitan. Kapal-kapal kecil dengan mesin tempel tampak ditambatkan di samping rumah. Warung-warung terapung juga terlihat di sana-sini.
Meski hanya sesaat, tampak jelas bagaimana Sungai Musi dan Jembatan Ampera memiliki hubungan mutualisme. Sebuah kehidupan yang terus melaju jadi penopang perekonomian sebuah kota.