Selasa 04 Sep 2018 20:54 WIB

Di Persimpangan Sungai Musi dan Jembatan Ampera (2)

Tampak jelas bagaimana Sungai Musi dan Jembatan Ampera memiliki hubungan mutualisme.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Atap rumah warga Palembanh di sekitar Jembatan Ampera yang membentang di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Perumahan warga di sekitar aliran Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Perumahan warga di sekitar aliran Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Warga bermain di aliran Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Berbagai jenis transportasi air berlayar di aliran Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selata. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- “Memang di Sungai Musi ini kapal selalu hilir mudik tanpa ada istirahat Mas, kita sudah biasa lihatnya,” kata Agus, warga sekitar Jembatan Ampera. Sebaliknya, bagi saya warga Jakarta yang sehari-hari melihat kemacetan lalu lintas, pemandangan seperti ini sangat menarik.

Selanjutnya, saya menyusuri bagian kiri menuju Kampung Kapitan yang berada persis di sisi timur Sungai Musi. Tampak dari udara, rumah-rumah warga berimpitan seperti perkampungan metropolitan. Kapal-kapal kecil dengan mesin tempel tampak ditambatkan di samping rumah. Warung-warung terapung juga terlihat di sana-sini.

Meski hanya sesaat, tampak jelas bagaimana Sungai Musi dan Jembatan Ampera memiliki hubungan mutualisme. Sebuah kehidupan yang terus melaju jadi penopang perekonomian sebuah kota.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement