TNI Minta Tambahan Anggaran Sebesar Rp 1,5 Triliun
Tambahan itu guna kebutuhan pembangunan organisasi baru di wilayah Indonesia Timur.
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Mohamad Amin Madani
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berbincang sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berbincang sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp 1,5 Triliun dalam pagu anggaran TNI untuk 2019. Tambahan anggaran itu diajukan guna kebutuhan pembangunan organisasi baru di wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi Selatan, Sorong dan Papua.
Hal itu terungkap dalam rapat kerja Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dengan Komisi I DPR dan Kementerian Pertahanan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/9).