Selasa 18 Sep 2018 19:51 WIB

LIntas Ekbis: Pupuk Indonesia Ekspor 20 ribu Ton Urea

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) didampingi Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat (kiri), Direktur Utama Pupuk Kaltim Bakir Pasaman (kedua kanan) dan Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro (kanan) menekan tombol bersama saat melepas secara simbolis ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). (FOTO : Ahmad Subaidi/Antara)

Kasubdit Kerja Sama Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Afrizal (kedua kanan) berbicara disaksikan Presiden Direktur Ansaldo Energia Indonesia Fillipo D'Antoni (kiri), Duta Besar Italia untuk RI Vittorio Sandalli (kedua kiri) dan President Ansaldo Energia Italia Vittorio Olcese (kanan) pada Ansaldo Energia Customer Day di Jakarta, Senin (17/9). (FOTO : Audy Alwi/Antara)

Aset Perbankan Syariah. Petugas menghitung setotan nasabah di kantor layanan CIMB Niaga Syariah, Jakarta, Selasa (18/9). Sampai pertengahan 2018 pangsa aset industri keuangan syariah mencapai 8,5 persen dari total aset industri keuangan di Indonesia. (FOTO : Wihdan Hidayat/Republika)

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari (kedua kiri) dan Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja (kedua kanan), Ketua Dewan Pengawas Syariah MUF Prof Dr. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag (kiri) dan Komisaris Independen MUF Mansyur Syamsuri Nasution (kanan) berbincang usai peluncuran MUFSyariah sebagai produk pembiayaan berbasis Syariah di Jakarta, Selasa (18/9). (FOTO : Edwin Dwi Putranto/Republika)

Petani memikul hasil panen rumput laut di Dusun Gerupuk, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (18/9). Harga jual rumput laut kering di tingkat petani naik karena permintaan meningkat dari sebelumnya Rp8.000 per kg naik menjadi Rp16.000 per kg. (FOTO : Ahmad Subaidi/Antara)

Direktur Utama PT Bank KEB Hana Indonesia Lee Hwa Soo (kanan) dan CEO PT Dimo Pay Indonesia (DIMO) Mario Gaw (kiri) berjabat tangan usai melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama peluncuran fitur pada aplikasi mobile Bank KEB Hana yakni MyHana Pay by QR di Jakarta, Selasa (18/9). (FOTO : Prayogi/Republika)

Professor of Finance in the Department of Economics and Finance in the University of New Orleans M. Kabir Hassan memberikan paparannya saat acara The 3rd Internasional Conference Indonesia Economy and Development di Jakarta, Selasa (18/9). (FOTO : Mahmud Muhyidin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,BONTANG -- Pupuk Indonesia Grup terus berkomitmen mendorong ekspor pupuk. Langkah ini sebagai upaya  memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pupuk Indonesia memproyeksikan dapat mengekspor pupuk urea, amoniak dan NPK hingga akhir 2018 dengan nilai Rp 8,31 triliun.

“Pupuk Indonesia Grup merupakan satu dari sejumlah BUMN yang selalu mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional melalui ekspor produk yang kualitasnya telah diakui. Ekspor ini pun dilakukan setelah memastikan dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri terpenuhi,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno sata melepas  ekspor di Kapal Phuong Dong yang memuat 20 ribu ton urea menuju Filipina di pelabuhan PT Pupuk Kalimantan Timur, Selasa (18/9). Hadir mendampingi Rini, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat, Dirut Pupuk Katim Bakir Pasaman dan sejumlah deputi meneg BUMN. r

sumber : Republika, Antaraki
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement