Ahad 21 Oct 2018 23:26 WIB

Lintas Ekbis: Paruh 2019 tidak Kondusif Bagi IPO Syariah

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi

Nasabah melakukan transaks melalui ATM Bank Syariah Mandiri di Jakarta, Ahad (21/10). (FOTO : Republika/Prayogi)

Petugas melakukan pengisian BBG ke kendaraan umum di Mobile Refueling Unit (MRU) milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (21/10). (FOTO : Republika/Prayogi)

Pekerja menyelesaikan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Kawasan Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Ahad (21/10). (FOTO : Republika/Prayogi)

Su (FOTO : Republika/Prayogi)

Mandiri Karnaval. Pengunjung sedang melihat desain emoney di arena Mandiri Karnaval HUT 20 Bank Mandiri di Jakarta, Sabtu (20/10). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)

Presiden Direktur PT Panin Dai-ichi Life Fadjar Gunawan (kedua kiri) bertumpu tangan dengan istri Lolita Gunawan (dari kiri), Wakil Presiden Direktur Simon Imanto, Corporate Secretary PT Panin Bank Tbk Jasman Ginting, Direktur PT Panin Dai-Ichi Life Andrew Baim dan Direktur Keninchi Fukuda sebelum melepas Bekal Hidup Charity Fun Walk di Jakarta, Minggu (21/10). Tema Bekal Hidup diambil untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan. (FOTO : Dok Panin Dai-ichi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bank syariah seperti BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri (BSM) berencana melantai di bursa atau melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2019. Sebelumnya, BRI Syariah dan BTPN Syariah telah IPO terlebih dahulu tahun ini. 

Pengajar dan Praktisi Keuangan Syariah Muhammad Gunawan Yasni menilai, melakukan IPO di 2019, terutama di semester pertama, akan kurang kondusif. "Jadi kurang favorable bagi industri keuangan syariah untuk IPO saham," ujarnya kepada Republika, Ahad, (21/10).

Alasannya, kata dia, situasi politik saat itu masih belum jelas. Meski kedua calon presiden berniat mengembangkan ekonomi syariah.

"Saya lebih lihat ekonomi secara umum. Di semester I 2019, kita belum tahu tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) akan berapa, kestabilan rupiah berapa, neraca perdagangan bagaimana, dan siapa pemerintah berikutnya," tutur Gunawan. Berikut berit foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement