Petugas memperlihatkan senjata api beserta peluru yang akan digunakan pada uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas memperlihatkan senjata api beserta peluru yang akan digunakan pada uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas mempersiapkan sasaran saat uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas melepas tembakan saat uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Kondisi kaca yang telah ditembusi peluru usai uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Petugas memeriksa hasil tembakan saat uji balistik senjata api Glock 17 di lapangan tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas memperlihatkan senjata api beserta peluru yang akan digunakan pada uji balistik senjata api Glock 17 di Lapangan Tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/10).
Uji balistik senjata api Glock 17 dengan peluru kaliber 9 mm dan berat 115 gram produksi TMC tersebut duji tembak pada jarak 300 meter ke sasaran berbahan kaca dilapisi tripleks berukuran tiga milimeter, sebagai pembuktian kasus peluru nyasar ke ruangan anggota DPR.