Rabu 31 Oct 2018 22:33 WIB

Sebulan Pasca-Likuefaksi di Palu

Lokasi likuefaksi yang porak-poranda mulai dibersihkan dan diratakan. .

Rep: Basri Marzuki, Mohamad Hamzah (Antara)/ Red: Yogi Ardhi

Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga. (FOTO : Mohammad Hamzah/Antara)

Seorang warga terdampak likuifaksi menggendong cucunya di tenda di Kamp Pengungsian Terpadu di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10) (FOTO : Basri Marzuki/Antara)

Sejumlah warga mendatangi area bekas likuifaksi yang telah dibersihkan dan diratakan di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10) (FOTO : Basri Marzuki/Antara)

Sejumlah anak korban likuifaksi bermain diantara lorong tenda-tenda di Kamp Pengungsian Terpadu di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10/2018). Sejumlah pengungsi di kawasan tersebut berharap agar Hunian Sementara (Huntara) yang dijanjikan pemerintah dapat secepatnya selesai dibangun. (FOTO : Basri Marzuki/Antara)

Alat berat membersihkan sisa bangunan dan meratakannya dengan tanah di area bekas gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10). Lokasi yang hancur akibat gempa dan likuifaksi itu kini mulai dibersihkan dan diratakan untuk mengurangi trauma warga. (FOTO : Mohammad Hamzah/Antara)

Sejumlah warga mendatangi area bekas likuifaksi yang telah dibersihkan dan diratakan di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10) (FOTO : Basri Marzuki/Antara)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Gempa besar yang diikuti di fenomena likuefaksi di Palu berlalu lebih dari sebulan lalu. Namun dampak akibat peristiwa masih membekas. Mulai dari ingatan kolektif traumatik hingga infrastruktur yang porak poranda.

Lokasi likuefaksi yang porak-poranda mulai dibersihkan dan diratakan. Sementara warga yang kehilangan tempat tinggal masih berdiam di tenda darurat pembagian negara sahabat sambil menunggu hunian selesai 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement