REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pagi itu langit mendung menutupi Kampung Cikiwul Tonggoh, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tak jauh dari sana terdapat pemukiman diatas perbukitan. Tampak seorang anak SD bertubuh mungil sedang bergegas untuk berangkat sekolah. Mukhlis Abdul Holik (8) tampak berjalan (atau lebih tepat merangkak) dengan kedua kaki dan tangannya.
Adul memiliki kelainan fisik dibandingkan anak-anak sebaya pada umumnya. Kedua kaki Adul tidak tumbuh sempurna sehingga untuk berjalan, Adul harus merangkak. Namun, keterbatasan fisik yang diperolehnya sejak lahir itu tidak menyurutkan semangat Adul untuk meraih ilmu demi menggapai cita-citanya.
Setiap harinya Adul harus berjalan dengan ditopang kedua tangannya sejauh tiga kilometer untuk sampai ke sekolahnya si SDN 10 Cibadak Sukabumi. Lokasi rumahnya yang berada di perbukitan membuat Adul harus menyusuri medan yang cukup terjal dan berbahaya terutama setelah selepas hujan turun.