Senin 14 Jan 2019 18:08 WIB

Biaya Pembangunan LRT Jabodebek Dinilai Cukup Kompetitif

Terutama jika dibandingkan moda raya terpadu (MRT) sejenis di Singapura..

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Mohamad Amin Madani

Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja beraktivitas di Stasiun LRT Taman Mini, Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja menyelesaikan pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) TBK. memberikan penjelasan saat meninjau pembangunan stasiun LRT Taman Mini di Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan LRT di kawasan Cawang, Jakarta, Senin, (14/1). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setya menegaskan proyek lintas rel terpadu (LRT) memiliki biaya pembangunan yang lebih kompetitif. Terutama jika dibandingkan moda raya terpadu (MRT) atau moda transportasi sejenis di Singapura.

Pundjung menjelaskan fasilitas depo LRT Jabodebek seluas 12 hektare termasuk untuk perbaikan, perawatan, dan kontrol. "Jadi biaya sudah mengandung untuk depo, biayanya tidak murah itu. Biaya itu termasuk depo dan stasiun," jelas Pundjung.

Biaya proyek LRT menurutnya juga termasuk teknologi dan sistem sinyal. Dengan begitu menurut Pundjung banyak sekali yang harus diperhitungkan untuk melihat belanja modal suatu prasarana perkeretaapian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement