Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
Pengrajin Hio membuat hio menjelang perayaan Imlek di Teluk Naga Tangerang, Banten, Selasa (29/1). (FOTO : Prayogi/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Hio identik dengan kegiatan ibadah umat Konghucu yang dianut mayoritas masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Dupa ini dipercaya umat konghucu sebagai penghubung atau pengantar agar doa mereka bisa sampai kepada Sang Pencipta. Menjelang perayaan tahun baru Imlek kebutuhan hio ikut melonjak.
Kondisi ini berimbas pada produksi hio ini. Tidak terkecuali dengan sentra produksi hio di kawasan Kosambi, Tangerang, Banten. Pabrik pembuat hio ini tampak sibuk melayani pesanan yang membanjir. Di pabrik ini terdapat sekitar 15 orang pegawai. Mereka memiliki tugas masing-masing. Mulai dari percetakan Hio hingga pengepakan.
sumber : Republika