Rabu 27 Mar 2019 12:08 WIB

Digarap Sejak 2016, PLTSa Sumur Batu tak Kunjung Beroperasi

Beberapa kali uji coba PLTSa Sumur Batu mengalami kegagalan..

Rep: Febriyan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi terkini Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Baru saja kemarin (25/3) Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di TPST Bantargebang, Kota Bekasi, resmi beroperasi. PLTSa yang dikerjakan sejak Desember 2017 itu dijadikan proyek percontohan nasional. Sementara itu, tak jauh dari sana, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu milik Pemerintah Kota Bekasi masih gagal mengoperasikan PLTSa-nya sejak tahun 2016 lalu.

PLTSa Sumur Batu itu dikerjakan oleh perusahaan pegembang PT Nusa Wijaya Abadi dan digadang-gadang akan menjadi PLTSa pertama di Indonesia. Namun, ketika dilakukan uji coba operasi, PLTSa itu menuai kegagalan pada percobaan kedua.

Baca Juga

Percobaan pertama dilakukan pada tanggal 5 dan 6 Februari dan PLTSa itu mampu beroperasi selama 24 jam. Ketika dilakukan uji coba kedua pada 28 Februari mampu beroperasi 48 jam namun berakhir dengan kegagalan untuk menghasilkan listrik.

"Kedua gagal juga. Nanti ketiga lah. Kita kasih kesempatan lagi," kata Kabid Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi ketika mendatangi peresmian PLTSa Merah Putih Bantargebaang, Senin (25/3).

Ia menjelaskan, seharusnya PLTSa Sumur Batu sudah bisa beroperasi sekarang karena pengerjaan proyeknya sudah berjalan 3 tahun tahun. Ia pun membandingkan dengan PLTSa Merah Putih di Bantargebang yang tidak memakan waktu selama itu untuk bisa dioperasikan.

Ia pun mengaku akan segera mengevalusi kerja sama dengan pengembang tersebut. Selain itu, menurut Jumhana, bukan tidak mungkin nantinya Pemerintah Kota (Pemkot) mengadopsi teknologi yang dipakai PLTSa Merah Putih. "Ya pokoknya keinginan kita itu teknologi dibawa siapapun kita pengen lah," kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bekasi Rahmad Effendy mengatakan hal serupa. Pemkot mungkin saja akan mengadopsi ataupun meminta kepada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai pihak yang membangun PLTSa Merah Putih agar PLTSa Sumur Batu bisa dibangun juga dengan teknologi serupa.

"Besar kemungkinan (alih teknologi dari BPPT), kalau tetap tidak bisa diselesaikan kita ambil yang paling cepat," kata Pepen, sapaan akrab Wali Kota Bekasi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement