Sabtu 04 May 2019 04:31 WIB

Keutamaan Shalat Tarawih

Shalat tarawih atau qiyam Ramadhan punya sejumlah keutamaan

Foto: Republika/mgrol100
Keutamaan shalat tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa dan shalat tarawih merupakan ibadah khas Ramadhan. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, istilah tarawih belum dikenal. Istilah itu baru muncul pada era sahabat, khususnya Khalifah Umar bin Khaththab. Pada tiap malam Ramadhan, mereka melakukan shalat qiyam Ramadhan dengan diseling-selingi istirahat tiap dua rakaat yang ditutup salam. Secara kebahasaan, tarwiih berarti 'istirahat.'

Ya, pada zaman Rasulullah SAW, istilah untuk ibadah ini adalah qiyam Ramadhan. Berbeda daripada puasa, qiyam Ramadhan alias shalat tarawih hukumnya sunah yang sangat dianjurkan. Waktu pelaksanaannya, sesudah shalat isya pada malam hari hingga terbitnya fajar selama bulan Ramadhan.

Baca Juga

Apa dalil shalat tarawih? Antara lain, hadis riwayat Abu Hurairah: “Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan karena keimanan dan pengharapan ridha Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.”

Bagaimana pelaksanaan shalat tarawih? Sebaiknya dikerjakan secara berjamaah, meski dapat seorang diri.

Shalat tarawih berapa rakaat? Ada yang melaksanakannya 11 rakaat, dengan tiga rakaat witir. Sementara itu, ada pula yang mengerjakannya 23 rakaat, dengan tiga rakaat witir.

Apa saja hikmah shalat tarawih? Karena dilakukan setelah buka puasa, gerakan-gerakan shalat tarawih bermanfaat mengantisipasi gangguan pencernaan. Selain itu, mengembalikan tenaga dan semangat diri serta mencegah dari pelbagai penyakit yang mengancam tubuh.

 

Sumber: Tuntunan Ibadah pada Bulan Ramadhan (disusun Tim Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah), Argumentasi Tarawih 20 Rakaat: Risalah Amaliah Kaum Nahdliyin (disusun Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama Jawa Barat), dan 99 Tanya Jawab Seputar Shalat (Ustaz Abdul Somad Lc, MA)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement