REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris adalah salah satu negara utama yang memungkinkan berdirinya negara Zionis Israel beserta dampaknya yakni penjajahan Palestina. Berikut rekam sejarahnya.
Abad ke-13
Pada 1290, Kerajaan Inggris mengusir seluruh 3.000 Yahudi dari wilayahnya. Alasan ekonomi dan anti-Semitisme jadi latar belakang pengusiran.
Abad ke-17
Gerakan puritanisme Kristen di Inggris mulai menggagas pendirian negara Yahudi di Palestina berdasarkan tafsir literal Injil untuk memicu turunnya Yesus Kristus.
1916
Inggris dan Prancis merancang pembagian Timur Tengah menyusul kekalahan Turki Utsmani pada Perang Dunia I. Wilayah yang didapat Inggris termasuk Palestina.
1917
Inggris menerbitkan Deklarasi Balfour yang mendukung pembentukan negara Yahudi di Palestina, mengkhianati janji serupa untuk warga Palestina.
1920-1939
Inggris bekerja sama dengan pemukim Yahudi di Palestina melawan pemberontakan Arab. Inggris juga membantu pembentukan milisi-milisi cikal-bakal IDF.
1947-1948
Inggris melepas mandat di Palestina, memungkinkan deklarasi negara Israel yang disusul pembersihan etnis Palestina.
1956
Inggris bersama Prancis mendukung Israel menyerang Mesir terkait nasionalisasi Terusan Suez. Serangan itu terhenti selepas intervensi AS dan Soviet.
1967
Inggris bersama Prancis dan AS memersenjatai Israel dalam perang melawan negara Arab. Perang itu berujung pencaplokan Gaza, Tepi Barat, Yerusalem, dan Dataran Tinggi Golan oleh Israel.
2023
Ekspor militer Inggris ke Israel, utamanya untuk komponen jet F-35, berperan dalam penghancuran Gaza. Inggris juga melakukan misi pengintaian udara di Gaza untuk Israel.
2025
Inggris mengancam akan mengakui negara Palestina jika Israel tak juga menghentikan kekejaman di Gaza dan rencana pencaplokan Tepi Barat.