Ahad 16 Jun 2019 04:01 WIB

Manuver Demokrat

Demokrat membuat manuver politik terkait koalisi politik.

Foto: republika
Manuver politik Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, Partai Demokrat memberi sinyal ancang-ancang untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mendukung capres Prabowo-Sandiaga Uno. Sinyal itu terlihat dari langkah AHY dan pernyataan-pernyataan petinggi Partai Demokrat. Berikut sinyal Demokrat keluar dari koalisi.

2 Mei: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) temui Jokowi di Istana Merdeka. AHY mengaku diundang oleh Presiden Jokowi.

22 Mei: AHY temui Jokowi di Istana Bogor. AHY memberi selamat ke Jokowi yang unggul dalam pilpres.

19 Mei: Ferdinand Hutahean, kader Demokrat yang selama ini bela Prabowo menyatakan keluar dari 02.

3 Juni: Prabowo sebut pilihan politik Ani, Demokrat keberatan.

5 Juni: AHY yang ditemani Ibas berkunjung ke Jokowi dan Megawati dalam rangka lebaran. AHY tak temui Prabowo.

7 Juni:  Andi Arief lewat kicauannya menyebut pasangan 02 deklarasi cawapres tanpa libatkan Partai Demokrat.

10 Juni: Wasekjen Demokrat Rachlan Nashidik mengusulkan pembubaran koalisi.

Sumber: Data Republika Diolah, Pengolah: Teguh Firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement