Petugas SAR gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban kecelakaan perahu tenggelam untuk diidentifikasi di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). (FOTO : Antara/Saiful Bahri)
Petugas mengidentifikasi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). (FOTO : Antara/Saiful Bahri)
Petugas mengidentifikasi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). (FOTO : Antara/Saiful Bahri)
Seorang pria menangis usai mengetahui salah satu keluarganya menjadi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). (FOTO : Antara/Saiful Bahri)
Bocah korban selamat (kanan) dipapah keluarganya usai mengenali orang tuanya yang menjadi korban meninggal dunia kecelakaan perahu tenggelam di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019). (FOTO : Antara/Saiful Bahri)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP -- Petugas SAR gabungan mengangkat kantong berisi jenazah korban kecelakaan perahu tenggelam untuk diidentifikasi di kantor Kecamatan Dungkek, Sumenep, Jawa Timur, Selasa (18/6/2019).
Dari sekitar 57 penumpang perahu yang tenggelam di antara Pulau Sapudi-Pulau Giliyang, Sumenep, Senin (17/6/2019) itu, 17 orang diantaranya meninggal dunia dan satu belum ditemukan.
sumber : Antara