Kamis 01 Aug 2019 22:22 WIB

Opera Kolosal Legenda Ciung Wanara

Pertunjukan digelar untuk melestarikan dan memajukan seni budaya Jawa Barat. .

Rep: Edi Yusuf/ Red: Mohamad Amin Madani

Adegan penobatan Ciung Wanara (tengah) oleh ayahnya Prabu Barmawijaya (kanan) menjadi Raja Galuh Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Kegembiraan rakyat Galuh setelah mendengar kelahiran para putra mahkota dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional dalam Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Adegan Dewi Pangrenyep sedang digoda para demit untuk membuang putra mahkota Ciung Wanara saat Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Penampilan anak-anak bermain ular-ularan dalam Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Aki dan nini Balangantrang menemukan Ciung Wanara bayi dalam peti yang dihanyutkan di Sungai Citanduy dalam Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

Adegan Raja Galuh Prabu Barmawijaya bersama kedua Prameswarinya Dewi Naganingrum dan Dewi Pangrenyep saat bertemu rakyatnya dalam Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7). (FOTO : Republika/Edi Yusuf)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Salah satu cerita legenda masyarakat Jawa Barat yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Galuh pakuan di Ciamis, dihadirkan dalam Opera Kolosal Ciung Wanara yang disutradarai Bambang Arayana Sambas, di Teater Tertutup Taman Budaya Uptd Pengelolaan Kebudayaan Jawa Barat, Jalan Bukit Dago Utara, Kota Bandung, Kamis (1/7).

Pagelaran  tersebut di antaranya bertujuan untuk meningkatkan peran Taman Budaya sebagai ruang ekspresi seni bagi para seniman dan budayawan, melestarikan dan memajukan seni budaya Jawa Barat agar tetap dikenal oleh masyarakat.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement