Selasa 20 Aug 2019 04:02 WIB

Simalakama Sampah Impor Desa Bangun Mojokerto

.

Rep: Willy Kurniawan/ Red: Yogi Ardhi

Sampah plastik kemasan makanan kucing di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

Sampah plastik kemasan makanan di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

Sampah plastik kemasan makanan di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

Sampah plastik kemasan makanan di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

Sampah plastik kemasan makanan di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

Sampah plastik kemasan makanan di antara tumpukan sampah impor yang diolah warga Desa Bangun, Mojokerto, Jawa TImur. (FOTO : Willy Kurniawan/Reuters)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Indonesia mengimpor 283 ribu ton sampah plastik tahun lalu. Meningkat 141 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut riset tahun 2015 menunjukkan Indonesia menduduki urutan kedua dunia sebagai penghasil sampah plastik di lautan. 

Kelompok aktivis Ecoton pun menemukan kandugan mikro plastik pada air tanah di Desa Bangun dan aliran sungai Brantas yang digunakan sebagai air minum bagi 5 juta manusia di sepanjang aliran sungai ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement