Jamaah haji Indonesia melintasi gambar Masjidil Haram di ruangan tunggu terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia memasuki ruangan tunggu terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia memasuki ruangan tunggu terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia mencoba layanan pacar yang disediakan di terminal bandara dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia mencicipi air zamzam yang disediakan di terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia memasuki ruangan tunggu terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
Jamaah haji Indonesia menanti proses keberangkatan di ruangan tunggu terminal dengan fasilitas Eyab di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. (FOTO : Darmawan/Republika/MCH2019)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah Haji Indonesia berangsur-angsur mulai kembali ke tanah air. Kepulangan Jemaah haji Indonesia gelombang pertama sudah dimulai sejak 17 Agustus lalu melalui bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Proses kepulangan jamaah haji tahun ini ditandai dengan pelayanan baru dari Kerajaan Arab Saudi dalam proses kepulangan jamaah. Inovasi fasilitas tersebut dinamai Eyab. Berasal dari kata Iyaban yang berarti pulang. Melalui layanan ini, pemerintah Arab Saudi menjanjikan proses yang cepat, aman dan nyaman bagi jemaah haji untuk kembali ke Tanah Air.
Selama ini proses pemeriksaan jamaah saat datang dan kembali ke Tanah Air di bandara termasuk proses yang menguras tenaga dan waktu jamaah.
sumber : MCH2019