Kesenian Bangilun kembali dihidupkan oleh warga Warga Dusun Sumbersari, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
Kesenian Bangilun kembali dihidupkan oleh warga Warga Dusun Sumbersari, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
Kesenian Bangilun ini sempat vakum bahkan dianggap punah selama beberapa tahun. (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
Kini kesenian ini dihidupkan kembali dengan melibatkan generasi muda untuk menjaga proses regenerasi (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
Kesenian Tari Bangilun yang kembali dihidupkan dihidupkan menambah potensi desa Ngargoretno selain dari ternak dan sumber daya alamnya. (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
Kesenian Tarian Bangilun memadukan gerakan dan nyanyian tradisional digelar sebagai sambutan bagi para tetamu yang datang. (FOTO : Bowo Pribadi/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Warga Dusun Sumbersari, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, menghidupkan kembali kesenian Bangilun sebagai atraksi budaya untuk menyambut para tamu yang berkunjung ke Desa Wisata Ngargoretno.
Niat ini didasari karena Kesenian --yang dahulu berkembang di tengah masyarakat yang berada di kawasan Pegunungan Menoreh dan wilayah Kedu Selatan-- ini sarat dengan nilai syiar dan membawa pesan ajaran hidup serta budi pekerti khas masyarakat Jawa Islam.
Namun seiring perkembangan jaman, kesenian dengan iringan Rebana serta lantunan syair- syair shalawat Barzanji dan petuah hidup Jawa ini telah tergerus oleh kesenian moderen hingga jarang dimainkan lagi. Kini kesenian Bangilun bisa dinikmati kembali.
sumber : Republikabangik