Selasa 17 Sep 2019 01:05 WIB

Tiga Ormas Islam Perempuan Pertama di Indonesia

Setelah kongres perempuan 1928, lahir berbagai ormas perempuan berbasis keagamaan.

Foto: republika
Tiga ormas perempuan pertama di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Periode menjelang dan awal pascakemerdekaan dapat dicatat sebagai masa subur lahirnya berbagai organisasi sosial kemasyarakatan, yang berpengaruh pula terhadap lahirnya berbagai organisasi perempuan.

Setelah kongres perempuan 1928, lahir berbagai organisasi perempuan berbasis kegamaan menyusul kelahiran Aisyiyah, seperti Persistri (1936), dan Muslimat Nahdlatul Ulama (1946). Berikut sejarah tiga ormas Islam perempuan yang tertua di Indonesia:

1.     Aisyiyah Muhammadiyah

Aisyiyah didirikan pada 27 rajab 1335 H/19 Mei 1917 bertepatan dengan momentum Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Ide berdirinya ‘Aisyiyah telah dimulai sejak perkumpulan Sapa Tresna pada 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar Kauman Yogyakarta.

2.     Persistri

Persatuan Islam Istri atau disingkat Persistri adalah satu badan otonom Persatuan Islam (Persis). Persistri diresmikan dalam Konferensi III Persis di Bandung pada 11 Syawal 1355 bertepatan dengan 25 Desember 1936. 

3.     Muslimat NU

Muslimat NU secara resmi dibentuk bersamaan dengan hari penutupan Kongres NU XVI atau tepatnya pada 29 Maret 1946/26 Rabiul Akhir 1365. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir Muslimat NU sebagai wadah perjuangan perempuan Islam yang berpegang teguh pada Ahlussunnah wal Jamaah dalam mengabdi kepada agama, bangsa, dan negara.

 

Pengolah : Nashih Nashrullah, Sumber: berbagai sumber

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement