Senin 23 Sep 2019 23:51 WIB

Unjuk Rasa Berakhir Rusuh Kembali Terjadi di Papua

.

Rep: Republika, Antara/ Red: Yogi Ardhi

Massa berkumpul dekat toko-toko yang terbakar di Wamena, Provinsi Papua,, Senin (23/9). (FOTO : AP Photo)

Pengendara melintasi Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (FOTO : Antara/Marius Wonyewun)

Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (FOTO : Antara/Marius Wonyewun)

Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). (FOTO : Antara/Marius Wonyewun)

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja (media kanan) meninjau aska unjuk rasa di depan Kampus Universitas Cenderawasih, Abepura, Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019). (FOTO : ANTARA FOTO)

Pengunjuk rasa menaiki truk seusai menduduki auditorium Kampus Universitas Cenderawasih saat aksi Abepura, Jayapura, Papua, Senin (23/9/2019). (FOTO : ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Demonstrasi kembali berlangsung di Papua, Senin (23/9). Unjuk rasa berlangsung di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, berlangsung anarkis.

Kapolres Jayawijaya AKBP Toni Ananda ketika dihubungi dari Jayapura mengatakan, situasi keamanan saat ini belum terkendali. “Sabar, masih chaos,” ujar Toni sambil mematikan saluran telekomunikasinya.

Dari data yang dihimpun terungkap sejumlah bangunan dibakar dan dirusak para pendemo hingga menyebabkan otoritas Bandara Wamena menutup operasional bandara sejak pukul 10.30 WIT.

Unjuk rasa juga terjadi di Jayapura, Papua. Di depan auditorium Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen), sekitar 100 sampai 200 mahasiswa berkumpul untuk melakukan aksi mogok guna menyampaikan protes terkait aksi rasialis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

Bahkan, sebagian Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Jayapura, Papua, memulangkan siswa lebih awal pada Senin (23/9) pagi karena ada demonstrasi mahasiswa. Sekolah memutuskan memulangkan pelajar lebih awal demi keamanan. 

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement