Senin 14 Oct 2019 20:31 WIB

Kualitas Udara Sumatra Selatan Memburuk, Sekolah Diliburkan

.

Rep: Rizkyan Adiyudha, Antara/ Red: Yogi Ardhi

Foto udara kawasan kota Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019). (FOTO : Antara/Nathan)

Sejumlah siswa SMP pulang lebih awal usai diumumkannya libur terkait kondisi kabut asap yang pekat di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019). (FOTO : Antara/Feny Selly)

Sejumlah siswa SMP pulang lebih awal usai diumumkannya libur terkait kondisi kabut asap yang pekat di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019). (FOTO : Antara/Feny Selly)

Pengendara melintasi kabut asap saat di jalan Kolonel H Burlian Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019). (FOTO : Antara/Mushaful Imam)

Pesawat menembus kabut asap saat lepas landas di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10/2019). (FOTO : Antara/Mushaful Imam)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mengganggu aktivitas masyarakarat. Asap akibat karhutla itu berdampak pada diliburkannya aktivitas pendidikan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/10).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, instruksi dihentikannya aktivitas pendidikan itu dilakukan kepala dinas pendidikan Kota Palembang melalui pesan digital. Dia memerintahkan bahwa kegiatan belajar mengajar di tingkat paud, TK, SD dan SMP negeri dan swasta diliburkan.

 

"Kegiatan belajar diliburkan sejak hari ini (14/10) hingga batas yang belum ditentukan karena asap yang mengganggu dan membahayakan masyarakat," kata Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta.

 

Agus mengungkapkan, pantauan BNPB mendapati bahwa kualitas udara dilihat dari indikator PM 2,5 pagi ini di wilayah Sumatera Selatan mencapai pada tingkat berbahaya atau pada angka 921. Kualitas udara tersebut seiring dengan jumlah titik panas di wilayah itu hingga mencapai 691 titik.

 

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement