Kamis 17 Oct 2019 23:19 WIB

Protes Oposisi Kembali Gagalkan Pidato Pemimpin Hong Kong

.

Rep: Lintar Satria, Mark Schiefelbein/ Red: Yogi Ardhi

Petugas keamanan mengamankan anggota parlemen pro demokrasi Au Nok-hin yang berlari ke arah Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam saat berpidato di Majelis Legislatif, Hong Kong, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

Petugas keamanan mengamankan anggota parlemen pro demokrasi Au Nok-hin yang berlari ke arah Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam saat berpidato di Majelis Legislatif, Hong Kong, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

Petugas keamanan mengamankan anggota parlemen pro demokrasi Au Nok-hin saat Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berpidato di Majelis Legislatif, Hong Kong, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

Anggota parlemen oposisi menunjukkan poster bergambar Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam saat berpidato di Majelis Legislatif, Hong Kong, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

Petugas keamanan mengamankan anggota parlemen pro demokrasi Gary Fan yang berlari ke arah Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam saat berpidato di Majelis Legislatif, Hong Kong, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menghentikan pidatonya di Majelis Legislatif Hong Kong saat beberapa anggota parlemen oposisi menyampaikan protes, Kamis (17/10). (FOTO : Mark Schiefelbein/AP Photo)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin kota Hong Kong Carrie Lam terpaksa kembali meninggalkan ruang sidang Majelis Legislatif. Hal itu dikarenakan anggota parlemen oposisi melakukan protes agresif.

Anggota parlemen pro-demokrasi berteriak dan melambaikan gambar yang menunjukkan tangan Lam bersimbah darah. Dalam sidang Kamis (17/10) itu, para anggota parlemen oposisi harus dibawa petugas keamanan.

Hal itu membuat pidato tahunan Lam kembali ditunda. Kemarin Lam juga terpaksa harus meninggalkan ruang sidang. Pidato kebijakan tahunan akhirnya ia sampaikan melalui siaran televisi.  

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement