Satu unit tempat ibadah yang rusak berada diantara material sisa banjir bandang di desa Sapan Salak dan Desa Manggih, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). (FOTO : Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO)
Sejumlah warga berada diantara material sisa banjir bandang di desa Sapan Salak dan Desa Manggih, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). (FOTO : Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO)
Warga berjalan diantara material sisa banjir bandang di desa Sapan Salak dan Desa Manggih, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). (FOTO : Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO)
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa barang-barang yang masih diselamatkan di desa Sapan Salak Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). (FOTO : Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO)
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa barang-barang yang masih diselamatkan di desa Sapan Salak, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (25/11/2019). (FOTO : Muhammad Arif Pribadi/ANTARA FOTO)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Hampir seluruh daerah di Sumatera Barat sudah memasuki musim hujan. Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah sampai mengalami bencana banjir dan tanah longsor.
Desa Sapan Salak dan Desa Manggih, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, dihantam banjir bandang Minggu malam (24/1) yang merusak 25 unit rumah warga di dua desa, sembilan diantaranya rusak berat, serta fasilitas umum juga mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
sumber : Republika, Antara