Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana rumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana rumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana rumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana kamar tidur dirumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana rumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
Rumah Pengasingan Proklamator
Suasana rumah pengasingan Bung Karno, Ratu Samban, Bengkulu, Ahad (1/5). (FOTO : Tahta Aidilla/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pada rentang waktu 1938-1942 Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno diasingkan Belanda di Bengkulu. Rumah itu kini terletak di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka.
Di rumah ini terdapat barang-barang peninggalan Soekarno. Mulai dari ranjang besi, koleksi buku berbahasa Belanda hingga seragam grup tonil Monte Carlo asuhan Soekarno. Termasuk sepeda ontel yang kesemuanya pernah digunakan Bung Karno.
Beberapa foto-foto Soekarno dan keluarganya terpajang menghiasi hampir seluruh ruangan.
sumber : Republika