Massa pendukung demokrasi berkumpul pada aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja industri advertising di Hong Kong Senin (2/12). (FOTO : Jerome Favre/EPA-EFE)
Massa pendukung demokrasi membawa poster pada aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja industri advertising di Hong Kong Senin (2/12). (FOTO : VIncent Thian/AP)
Massa pendukung demokrasi mengheningkan cipta pada aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja industri advertising di Hong Kong Senin (2/12). (FOTO : VIncent Thian/AP)
Massa pendukung demokrasi membawa poster bertuliskan (FOTO : VIncent Thian/AP)
Massa pendukung demokrasi mengibarkan bendera pada aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja industri advertising di Hong Kong Senin (2/12). (FOTO : VIncent Thian/AP)
Massa pendukung demokrasi mengheningkan cipta pada aksi unjuk rasa yang dilakukan pekerja industri advertising di Hong Kong Senin (2/12). (FOTO : Jerome Favre/EPA-EFE)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG -- Ratusan pekerja industri periklanan Hong Kong melakukan mogok kerja. Pada Senin (2/12) mereka mengatakan mogok kerja ini sebagai bentuk dukungan mereka terhadap unjuk rasa anti-pemerintah.
Pekerja periklanan tidak akan melakukan pekerjaan mereka selama satu pekan. Mereka akan berkumpul di ruang-ruang publik di pusat bisnis Hong Kong mulai Senin ini.
Beberapa orang memegang kertas yang bertuliskan slogan-slogan protes. Mereka duduk berbaris untuk mendengarkan para pembicara.
Sejak enam bulan yang lalu Hong Kong didera unjuk rasa yang tak kunjung berhenti. Mereka menutut pemilihan umum yang demokratis dan penyelidikan independen terhadap kekerasan yang dilakukan polisi selama demonstrasi berlangsung.
sumber : Republika, AP, EPA-EFE