Kamis 12 Dec 2019 22:07 WIB

ITB dan SCNP Luncurkan Alat Deteksi Penyakit Jantung NIVA

.

Red: Yogi Ardhi

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) bersama Rektor ITB Kadarsah Suryadi (kanan) dan Direktur Keuangan SCNP Setiyo Bonorowanto (kedua kiri) saat peluncuran purwarupa Perangkat Medis Non Invasive Vascular Analyzer (NIVA) di Gedung CRCS ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

NIVA. Seorang staf booth Selaras Cinta Nusantara Perkasa (SCNP) mengoperasikan purwarupa perangkat medis Non Invasive Vascular Analyzer (NIVA) di Gedung CRCS ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

NIVA. Seorang staf booth Selaras Cinta Nusantara Perkasa (SCNP) mengoperasikan purwarupa perangkat medis Non Invasive Vascular Analyzer (NIVA) di Gedung CRCS ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kedua kanan) bersama Rektor ITB Kadarsah Suryadi (kedua kiri) dan Direktur Keuangan SCNP Setiyo Bonorowanto (kanan) meninjau purwarupa Perangkat Medis Non Invasive Vascular Analyzer (NIVA) di Gedung CRCS ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12). (FOTO : Yogi Ardhi/Republika)

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (kedua kiri) bersama Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe (kanan) dan Rektor ITB Kadarsah Suryadi (kedua kanan) meninjau purwarupa Perangkat Medis Non Invasive Vascular Analyzer (NIVA) di Gedung CRCS ITB, Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). (FOTO : NOVRIAN ARBI/ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kelompok Keahlian Teknik Biomedika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut Teknologi Bandung (ITB), mengembangkan perangkat untuk mendeteksi penyakit jantung atau kardiovaskuler. Alat yang diberi nama NIVA atau Non-Invasive Vascular Analyzer tersebut diluncurkan, Kamis (12/12).

NIVA yang merupakan perangkat non-invasif menggunakan sensor PPG (photoplethysmograph) dan sensor tekanan darah ini akan menganalisis pembuluh darah yang ada di dalam tubuh manusia. Penelitian alat ini sudah dilakukan sejak 2013 lalu. Alat ini dirancang untuk mengukur fungsi vaskuler dengan enam parameter, dan tingkat risiko vaskuler untuk lima parameter secara sekaligus.

Bekerja sama dengan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa, alat ini siap diproduksi massal agar dapat berguna bagi masyarakat banyak. Saat ini NIVA sudah diuji coba dan dipakai di dua rumah sakit, yaitu di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Ke depannya, alat tersebut juga akan dilakukan uji coba di Rumah Sakit Unair Surabaya, Rumah Sakit Sardjito, dan Rumah Sakit Gatot Subroto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement