Rabu 25 Dec 2019 13:15 WIB

Menengok Masjid Al Dahab Manila, Filipina (1)

.

Rep: Putra M Akbar/ Red: Yogi Ardhi

Jamaah melintasi Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Gerbang Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Jamaah masjid di sekitar Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Salah satu sudut Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Ornamen hiasan di Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

Jamaah melintasi salah satu sudut Masjid Emas Manila (FOTO : Putra M Akbar/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Masjid Al-Dahab merupakan salah satu masjid terbesar yang menjadi sejarah peradaban Islam di Kota Manila, Filipina. Al-Dahab sendiri memiliki makna kata yaitu emas. Dengan salah satu ciri khas kubah yang berwarna emas, masjid yang berlokasi di Jalan Globo De Oro tersebut lebih dikenal sebagai Manila Golden Mosque and Cultural Center.

Pembangunan rumah Allah itu dimulai pada tanggal 4 Agustus 1976 pada masa pemerintahan Presiden Filipina ke-10, Ferdinand Marcos, yang direncanakan untuk menyambut kunjungan Presiden Libya, Muammar Qaddafi. Kunjungan kenegaraan Muamar Qaddafi itu untuk mengatasi pertikaian antara Pemerintah Filipina dengan pejuang kemerdekaan Moro National Liberation Front yang memiliki tujuan untuk membangun negara berlandaskan Islam di Kepulauan Sulu, Mindanao dan Pelawan.

Namun, kunjungan Presiden Libya itu dibatalkan dan pembangunan masjid itu telah terlanjur rampung. Sehingga Masjid Al-Dahab itu diserahkan kepengurusannya kepada kaum Muslim di Manila dan kini menjadi salah satu wilayah yang dimukimkan oleh penduduk beragama Islam.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement