Raul Jimenes mencetak gol ke gawang Claiudio Bravo pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
Ekspresi Nicolas Otamendi (depan) dan Claudio Bravo (belakang) pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
Adama Traore (kanan) mencetak gol pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
Reaksi Raheem Sterling pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
Reaksi Raheem Sterling pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
Ekspresi pelatih City Pep Guardiola pada laga antara Wolverhampton melawan Manchester City di Molineux stadium, Wolverhampton, Sabtu (28/12) dini hari. (FOTO : Peter Powell/EPA-EFE)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester City, yang harus tampil 10 pemain sejak menit ke-12 tersungkur menelan kekalahan 2-3 dari tuan rumah Wolverhampton. City membuang keunggulan dua gol yang sempat dimiliki dalam laga pekan ke-19 Liga Inggris di Stadion Molineux, Jumat setempat (Sabtu WIB).
Kiper Ederson Moraes keluar dari sarangnya dan menjatuhkan Diogo Jota tanpa pernah mendekati bola, membuatnya diganjar kartu merah langsung oleh wasit Martin Atkinson. Claudio Bravo segera masuk menggantikan Sergio Aguero demi mengisi area bawah mistar gawang yang ditinggalkan Ederson, tetapi lini depan Man City praktis berkurang.
Main dengan 10 pemain tak membuat Manchester City tampak inferior, bahkan pada menit ke-23 mereka memperoleh hadiah tendangan penalti menyusul peninjauan lama dari VAR atas insiden yang melibatkan Riyad Mahrez dan Leander Dendoncker di dalam kotak penalti Wolverhampton.
sumber : EPA-EFE, Antara