Petugas PPSU menampung sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Warga memungut sampah plastik di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Petugas PPSU menampung sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Warga memungut sampah plastik di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Tumpukan sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Petugas PPSU menampung sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
Petugas PPSU menampung sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9). (FOTO : Thoudy Badai_Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascabanjir besar tahun baru lalu volume sampah yang dihasilkan warga berlipat. Petugas PPSU dan Dinas Kebersihan harus bekerja ekstra mengangkut sampah-sampah ini.
Petugas PPSU menampung sampah di kolong Tol Becakayu yang hanyut akibat banjir dikawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Kamis (2/9).
Sampah sisa banjir bisa mencapai enam sampai tujuh truk dalam sehari hingga saat ini pasokan sampah pasca banjir terus bertambah.
sumber : Republika