Rapat KSSK di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1). (FOTO : Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah (kedua kiri) seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (FOTO : Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingin Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kedua kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kiri) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah (kanan) menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan pers seusai menggelar rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1/2020). (FOTO : Antara/Hafidz Mubarak A)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) menyimpulkan, stabilitas sistem keuangan pada kuartal keempat 2019 tetap terkendali. Kondisi ini berlangsung di tengah ketidakpastian perekonomian global yang mengalami penurunan serta sorotan masyarakat terhadap permasalahan pada beberapa lembaga jasa keuangan di Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, terdapat sejumlah perkembangan positif yang mendorong stabilitas tersebut. Di antaranya, kemajuan perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
"Meskipun kelanjutan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dan beberapa risiko geopolitik global masih perlu menjadi perhatian," ujarnya dalam konferensi pers KSSK di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (22/1).
sumber : Republika, Antara