Senin 27 Jan 2020 12:48 WIB

Lomba Literasi Aksara Jawa di Yogyakarta

.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Yogi Ardhi

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

Lomba Literasi Aksara Jawa. Peserta mengikuti lomba nasional literasi aksara jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1). (FOTO : Republika/ Wihdan)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa suku di Tanah Air mengenal sistem alfabet tersendiri. Aksara Sunda, Jawa, Batak, Bali, Lontara, dan lain-lain memiliki sistem huruf tersendiri. 

Untuk melestarikan budaya sistem alfabet ini diadakan lomba nasional literasi aksara Jawa di Bangsal Kepatihan, Pakualaman, Yogyakarta, Senin (27/1).

Lomba nasional dalam rangka Hadeging Ladipaten Pakualaman ke-214 (jawa) ini diikuti oleh 46 siswa SD, 53 siswa SMP, dan 132 Siswa SMA/ SM. Aspek yang dinilai salah satunya ketepatan dan keindahan. Wihdan/ Republika

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement