Senin 27 Jan 2020 18:33 WIB

Mushola Kotakrat, Mushola Berdinding Kotak Krat Botol

.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Yogi Ardhi

Warga melaksanakan shalat di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga melaksanakan shalat di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga berwudhu di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga berdoa usai melaksanakan shalat di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Petugas merawat tanaman yang menghiasi Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga berwudhu di Mushola Kotakrat diKawasan Kebun Ide, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (27/1). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memanfaatkan limbah untuk sesuatu hal baru memerlukan kreatifitas dan cara berpikir yang out of the box.

Pemanfaatan krat botol yang terbuat dari plastik biasanya tidak jauh dari fungsi sebagai furnitur. Menjadi kursi atau dudukan meja. Namun dalam jumlah yang besar krat-krat botol ini berubah menjadi sekat ruangan portabel. 

Sebuah mushola di Bintaro memanfaatkan krat ini menjadi partisi untuk membentu ruangan mushola. Nama musholanya pun sesuai dengan bahan baku partisinya. Mushola Kotakrat. Mushola ini dibangun dari 800 krat bekas botol minuman. Dan menjadi tempat beribadah bagi para pengunjung di Kebun Ide, Bintaro, Jakarta Selatan. 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement