REPUBLIKA.CO.ID,
Siapa yang berisiko?
Orang yang pernah mengunjungi Wuhan, China atau daerah lain yang ada kasus serupa paling berisiko. Demikian juga tenaga medis yang merawat pasien pneumonia berat yang masih misterius itu.
Anak-anak dan lansia serta orang dengan sistem imun yang lemah merupakan kelompok rentan.
Apa gejalanya?
Seperti penyakit pneumonia yang dipicu oleh penyebab lainnya, orang yang terinfeksi akan mengalami demam, batuk, dan sesak napas.
Gejala pneumonia yang lebih berat, sindrom pernapasan akut (adanya cairan menumpuk di paru), dan kematian juga bisa terjadi.
Gejala ini bisa timbul 14 hari setelah kontak dengan virus corona jenis baru (novel coronavirus, nCov). Namun, virus corona baru yang belum punya nama itu diyakini tak seganas virus SARS dan MERS.
Seperti apa cara penularannya?
Awalnya penyakit ini diduga berasal dari hewan lalu menular ke manusia. Ada yang menyebut ular dan kelelawar sebagai asal virusnya. Hewan peliharaan bukan ancaman dalam hal ini.
Seiring waktu, penularan juga terjadi antarmanusia lewat percikan air liur yang terbawa di udara saat penderita batuk atau bersin.
Bisa juga akibat kontak langsung dengan penderita atau menyentuh wajah, mulut, atau hidung usai memegang benda yang tercemar virus corona baru. Itu pula yang dulu terjadi saat wabah SARS dan MERS.
Bagaimana langkah pencegahannya?
Tingkatkan imunitas. Lebih sering mencuci tangan, terutama saat batuk atau bersin.
Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.
Gunakan air mengalir dan sabun serta bilas sekitar 20 detik. Jika air tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70 sampai 80 persen.
Sumber: Republika.co.id Pengolah: Reiny Dwinanda