Seorang murid memegang telur saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid meminum susu dan memamakan telur saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid meminum susu dan memamakan telur saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid memegang telur dan susu saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid mengantre untuk mendapatkan telur saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
Sejumlah murid mengantre untuk mendapatkan telur saat Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1). (FOTO : Abdan Syakura)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stunting akibat kekurangan asupan gizi pada anak-anak di Indonesia masih banyak terjadi. Tidak melulu di daerah terpencil yang jauh dari pusat pemerintahan atau perkotaan. Di daerah yang tergolong maju pun tidak jarang ditemui kasus ini.
Sejumlah murid siswa mengikuti Program Minum Susu dan Makan Telur di SDN 168 Cipadung, Jalan Embah Jaksa, Kota Bandung, Jumat (31/1).
Program yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung beberapa waktu lalu tersebut bertujuan untuk mengajak anak untuk giat minum susu dan makan telur untuk meningkatkan gizi guna mencegah stunting.
sumber : Republika