Kamis 20 Feb 2020 23:22 WIB

BCA Bukukan Laba Rp 28,61 Triliun pada 2019

.

Rep: Prayogi, Retno Wulandhari/ Red: Yogi Ardhi

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (tengah) bersama jajaran direksi dan komisaris BCA memberikan keterangan mengenai laporan keuangan full year 2019 di Jakarta, Kamis (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (kedua kiri) berbincang dengan Presiden Komisaris BCA D.E Setijoso (tengah) berserta jajaran direksi dan komisaris sebelum memberikan keterangan mengenai laporan keuangan full year 2019 di Jakarta, Kamis (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (kanan) bersama jajaran direksi dan komisaris BCA memberikan keterangan mengenai laporan keuangan full year 2019 di Jakarta, Kamis (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (tengah) berbincang dengan Presiden Komisaris BCA D.E Setijoso (kanan) dan Direktur BCA Vera Eve Lim usai memberikan keterangan mengenai laporan keuangan full year 2019 di Jakarta, Kamis (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (empat kiri) bersama jajaran direksi dan komisaris BCA memberikan keterangan mengenai laporan keuangan full year 2019 di Jakarta, Kamis (20/2). (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 28,61 triliun sepanjang 2019. Capaian tersebut tumbuh 10,5 persen dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 25,9 triliun. 

"Kinerja usaha BCA tetap solid di tengah konsumsi domestik yang moderat dan ketidakpastian global yang masih berianjut," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmajda di Jakarta, Kamis (20/2).

Menurut Jahja, pertumbuhan laba ini ditopang oleh transaksi perbankan dan penyaluran kredit. Sehingga, total kredit meningkat 9,5 persen menjadi Rp 603,7 triliun serta dana giro dan tabungan (CASA) dapat tumbuh 9,9 persen mencapai Rp 532 triliun.  

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement