Selasa 25 Feb 2020 16:09 WIB

Rapat Kabinet Tentang Korona: Jokowi Tambah Suplemen Ekonomi

.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yogi Ardhi

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (kiri) berbincang dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020). (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Mendagri Tito Karnavian (duduk kanan), Menkes Terawan Agus Putranto (duduk kiri), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kanan), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersiap mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020). (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Menko Polhukam Mahfud MD (tengah), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri PPN/Kelapa Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020). (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Menko Polhukam Mahfud MD (kanan), Menko PMK Muhadjir Effendy (kedua kiri), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan), Menkes Terawan Agus Putranto (tengah) dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso tiba untuk mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/2/2020). (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) dan Wakil Presiden Ma (FOTO : SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar rapat terbatas level menteri untuk membahas kelanjutan antisipasi terhadap ancaman virus korona baru (Covid-19). Jokowi pun meminta seluruh menterinya untuk menyiagakan semua penangkal, terutama dari sisi ekonomi. Penyebaran virus korona memang menekan perekonomian nasional, terutama di sektor pariwisata.

Jokowi pun meminta seluruh instrumen, baik moneter dan fiskal, disiapkan untuk memperkuat daya tahan dan daya saing ekonomi nasional. Di sisi moneter, presiden mengapresiasi langkah Bank Indonesia untuk mengerek turun tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen pada pekan lalu. Menurutnya, relaksasi moneter memang dibutuhkan untuk mendukung pergerakan ekonomi.

"Kita akan memutuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dalam mendorong ekonomi kita. Baik dari sisi konsumsi, baik dari sisi investasi dan dalam meningkatkan kembali sektor pariwisata, terutama di Bali, di Sulawesi Utara, dan di Kepulauan Riau," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas di kantor presiden, Selasa (25/2).

sumber : Republika, Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement