Selasa 25 Feb 2020 20:04 WIB

Serangan Udara Israel Kembali Hantam Gaza Selatan

.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Yogi Ardhi

Api dan asap tampak dari gedung yang dihantam serangan udara militer Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (24/2). (FOTO : Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)

Api dan asap tampak dari gedung yang dihantam serangan udara militer Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (24/2). (FOTO : Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)

Api dan asap tampak dari gedung yang dihantam serangan udara militer Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (24/2). (FOTO : Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)

Serangan balasan roket ditembakkan ke arah wilayah Israel membalas serangan udara militer Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (24/2). (FOTO : Ibraheem Abu Mustafa/Reuters)

Serangan balasan roket ditembakkan ke arah wilayah Israel membalas serangan udara militer Israel di selatan Jalur Gaza, Senin (24/2). (FOTO : EPA)

Jejak lintasan asap tampak setelah sistem pertahanan anti rudal Iron Dome mencegat roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, di Sderot, Israel Selatan, Senin (24/2). (FOTO : Ronen Zvulun/REUTERS)

Seorang pejuang Palestina memeriksa kerusakan yang terjadi di markasnya di kota Khan Younis, Gaza Selatan, Senin (24/2). (FOTO : AP)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM  --  Militer Israel menyatakan pada Senin (24/2) pagi pihaknya telah menyerang tepat sasaran pada gerilyawan Palestina di Gaza dan Suriah. Menurut mereka, upaya itu menjadi pembalasan terkait roket yang ditembakkan ke Israel Selatan pada Ahad (23/2) malam.

Kelompok militan jihad Islam Palestina telah mengklaim serangan roket tersebut. Dilansir AP pada Senin (24/2), militer Israel melaporkan setidaknya ada 20 roket yang ditembakkan pada pihaknya. 

Tak ada laporan kerusakan atau cedera di pihak Israel meskipun rentetan roket itu disebut-sebut sebagai serangan terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Dari balasan Israel, Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan setidaknya ada empat warga Palestina yang dirawat di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza karena luka yang disebabkan oleh serangan Israel. 

sumber : Republika, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement