Kamis 19 Mar 2020 15:37 WIB

Tim Medis Cina Bantu Itali Atasi Wabah Virus Corona

Sebanyak 37 orang petugas medis dari Cina dikirim untuk membantu pemerintah Itali..

Rep: Dwina Agustin/ Red: Mohamad Amin Madani

Beberapa petugas medis dan paramedis dari Cina naik kendaraan Palang Merah setibanya di bandara Malpensa Milan, Rabu, (18/03/2020).(AP/Antonio Calanni) (FOTO : AP/Antonio Calanni)

Beberapa petugas medis dan paramedis dari Cina naik kendaraan Palang Merah setibanya di bandara Malpensa Milan, Rabu, (18/03/2020).(AP/Antonio Calanni) (FOTO : AP/Antonio Calanni)

Wakil Presiden Wilayah Lombardy Fabrizio Sala (kanan), memberi hormat dengan petugas medis dengan lengan dari Tiongkok setibanya di bandara Malpensa Milan, Rabu (18/03/2020).(AP/Antonio Calanni) (FOTO : AP/Antonio Calanni)

Petugas medis dan paramedis dari Tiongkok tiba di bandara Malpensa Milan, Rabu (18/03/2020).(AP/Antonio Calanni) (FOTO : AP/Antonio Calanni)

Petugas medis dan paramedis dari Cina foto bersama setibanya di bandara Malpensa Milan, Rabu (18/03/2020).(AP/Antonio Calanni) (FOTO : AP/Antonio Calanni)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 37 orang petugas medis dan paramedis dari Cina tiba di Bandara Malpensa, Milan, Rabu (18/03/2020), untuk membantu pemerintah Itali dalam mengatasi wabah virus corona atau Covid-19.

Italia adalah negara yang paling parah terkena dampak virus corona di luar China. Italia mencatatkan 2.503 orang meninggal dan 31.506 kasus telah dikonfirmasi sejak 21 Februari. Dari total jumlah tersebut, sekitar 65 persen kematian yang terjadi di Lombardy dengan kapasitas rumah sakit sedang dalam titik puncak.

Kapasitas yang berlebih ini menjadi lebih berat dengan kondisi dokter, perawat, dan penjaga rumah sakit yang ikut jatuh sakit, bahkan beberapa meninggal. Kelompok penelitian Yayasan Gimbe mengungkapkan, data yang dipasok oleh otoritas kesehatan nasional Italia menunjukkan antara 11-17 Maret sekitar 2.529 petugas kesehatan telah dites positif terkena virus corona. Jumlah itu menyumbang 8,3 persen dari total kasus secara nasional.

Pemerintah Itali juga menutup sekolah dan universitas serta menyuruh semua orang tinggal di rumah kecuali benar-benar penting sampai 3 April. Sejak pembatasan ditingkatkan pada 12 Maret, jumlah kasus baru meningkat lebih dari dua kali lipat. Sementara kematian meningkat lebih dari tiga kali lipat.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement