Pihak berwenang memindahkan peti mati kardus di Guayaquil, Ekuador, Sabtu (4/7). Menurut laporan, beberapa mayat korban COVID-19 telah ditinggalkan diluar setelah rumah sakit, kamar mayat, kuburan dan rumah duka setempat kewalahan akibat kasus-kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir (FOTO : EPA-EFE/Alcaldia Guayaquil)
Sejumlah keluarga menunggu didekat peti mati kardus untuk menguburkan jenazah di pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). Provinsi Guayas dan kota utama Guayaquil adalah pusat wabah Covid-19 dengan sekitar 66 persen kasus koronavirus di Ekuador (FOTO : Marcos Pin/EPA-EFE)
Seorang lelaki menunggu didekat peti mati kardus untuk menguburkan jenazah kerabatnya di pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). Provinsi Guayas dan kota utama Guayaquil adalah pusat wabah Covid-19 dengan sekitar 66 persen kasus koronavirus di Ekuador (FOTO : EPA-EFE/Marcos Pin)
Seorang pria menunggu dalam mobil yang membawa peti mati kardus untuk menguburkan jenazah di pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4). (FOTO : EPA-EFE/Marcos Pin)
Salah satu peti kardus yang siap distribusikan untuk mengantikan peti kayu di Guayaquil, Ekuador, Ahad (5/4). Balai Kota Guayaquil telah mulai membagikan peti mati kardus untuk mengatasi kekurangan peti mati kayu sebagai akibat dari darurat kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Marcos Pin)
Kerabat membawa jasad orang yang dicintai di peti mati kardus untuk dimakamkan di Guayaquil, Ekuador, Senin (6/4) Guayaquil sebuah kota yang biasanya ramai kini telah menjadi pusat wabah Covid-19. (FOTO : AP Photo/Luis Perez)
Jenazah diangkut di atap kendaraan saat orang terus tiba di pemakaman Jardines de la Esperanza untuk mengubur kerabat mereka, di Guayaquil, Ekuador, Ahad (5/4). Balai Kota Guayaquil telah mulai membagikan peti mati kardus untuk mengatasi kekurangan peti mati kayu sebagai akibat dari darurat kesehatan yang disebabkan oleh COVID-19 (FOTO : EPA-EFE/Marcos Pin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GUAYAQUIL -- Pemerintah Ekuador mempersiapkan pemakaman khusus bagi pasien yang meninggal dunia akibat infeksi virus corona jenis baru, atau Covid-19. Pemakaman darurat itu dibangun di atas tanah yang disumbangkan oleh pemakaman pribadi di Guayaquil.
Pada Selasa, Ekuador mengkonfirmasi 3.995 kasus infeksi virus corona dengan 220 kematian. Pandemi itu telah memicu kekurangan peti mati, sehingga beberapa orang menguburkan kerabat mereka dengan kotak kardus. Selain itu, pemerintah Ekuador juga menghadapi kekurangan lahan pemakaman di tengah pandemi Covid-19.
Kota Guayaquil akan menyiapkan dua pemakaman umum dengan kapasitas sekitar 12.000. Presiden Ekuador, Lenin Moreno memperkirakan 3.500 orang meninggal dunia akibat virus corona di provinsi Guayas. Provinsi tersebut memiliki jumlah infeksi virus corona hingga 68 persen.
sumber : EPA-EFE, AP