Selasa 21 Apr 2020 14:11 WIB

Penembakan Massal di Kanada, 18 Orang Tewas

Pelaku diidentifikasi sebagai Gabriel Wortman berusia 51 tahun..

Rep: Fergi Nadira/ Red: Mohamad Amin Madani

Petugas Polisi Mounted Royal Kanada mengelilingi seorang tersangka di sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Ahad (19/4/2020). Polisi Kanada mengatakan beberapa orang tewas ditambah tersangka setelah penembakan mengamuk di provinsi Nova Scotia. Itu adalah penembakan paling mematikan di Kanada dalam 30 tahun. (FOTO : Tim Krochak / The Canadian Press via AP)

Petugas Polisi Mounted Royal Kanada mengelilingi seorang tersangka di sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Ahad (19/4/2020). Polisi Kanada mengatakan beberapa orang tewas ditambah tersangka setelah penembakan mengamuk di provinsi Nova Scotia. Itu adalah penembakan paling mematikan di Kanada dalam 30 tahun. (FOTO : Tim Krochak/The Canadian Press via AP)

Petugas Polisi Mounted Royal Kanada bersiap untuk mengambil tersangka di sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Ahad (19/4/2020). Polisi Kanada mengatakan beberapa orang tewas ditambah tersangka setelah penembakan mengamuk di provinsi Nova Scotia. Itu adalah penembakan paling mematikan di Kanada dalam 30 tahun. (FOTO : Tim Krochak / The Canadian Press via AP)

Pekerja dengan kantor pemeriksa medis mengeluarkan mayat dari sebuah pompa bensin di Enfield, Nova Scotia, Ahad (19/4/2020). Polisi Kanada mengatakan banyak orang tewas ditambah tersangka setelah penembakan mengamuk di provinsi Nova Scotia. Itu adalah penembakan paling mematikan di Kanada dalam 30 tahun. (FOTO : Andrew Vaughan / The Canadian Press via AP)

Atlantic Denture Clinic, yang dimiliki oleh Gabriel Wortman, dijaga oleh polisi di Dartmouth, Nova Scotia, pada hari Senin (20/4/ 2020). Wortman, seorang pria bersenjata yang menyamar ketika seorang perwira polisi mengamuk 12 jam di provinsi Kanada mulai terlambat Sabtu, menembak orang di rumah mereka, membakar dan membunuh banyak orang, termasuk seorang polisi wanita, dalam serangan paling mematikan semacam itu dalam sejarah negara itu. (FOTO : Andrew Vaughan / The Canadian Press via AP)

Polisi memblokir jalan raya di Enfield, Nova Scotia pada hari Ahad (19/4/2020). Polisi Kanada mengatakan beberapa orang tewas ditambah tersangka setelah penembakan mengamuk di provinsi Nova Scotia. Itu adalah penembakan paling mematikan di Kanada dalam 30 tahun. (FOTO : Andrew Vaughan / The Canadian Press via AP)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, korban tewas penembakan massal di Nova Scotia, yang terburuk dalam sejarah Kanada, meningkat menjadi 18 orang. Korban tewas termasuk satu petugas kepolisian dan pelaku penembakan.

"Seorang pria bersenjata merenggut nyawa sedikitnya 18 orang, di antaranya seorang perempuan berseragam yang tugasnya melindungi nyawa, bahkan jika itu membahayakan nyawanya," ujar Trudeau.

Kepolisian di Provinsi Nova Scotia masih mendalami motif pelaku penembakan. RCMP mengidentifikasi pelaku merupakan Gabriel Wortman (51 tahun) yang bekerja sebagai seorang pembuat gigi palsu.

Polisi menerima laporan penembakan di sebuah rumah di kota pantai kecil, Portapique, sekitar 130 kilometer utara provinsi, Halifax, pada Sabtu malam. Petugas operasi kriminal RCMP di Nova Scotia, Chris Leather, mengatakan, ketika tiba di lokasi, petugas menemukan sejumlah korban telah meninggal dunia di dalam dan di luar rumah.

Beberapa bangunan di kota itu terbakar. Polisi pun terlibat baku tembak dengan pelaku. Leather mengatakan, pelaku telah melakukan aksi penembakan di lokasi lainnya. "Pelaku memiliki seragam dan mobil polisi," ujar Leather.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement